Sindrom Aneh Yang Membuat Korban Sandra Merasa Simpati Pada Pelakunya
Apa itu Stockholm Syndrome?
- Penyandera dan korban berada di ruangan dan situasi tekanan yang sama
- Situasi penyanderaan berlangsung cukup lama, bahkan hingga beberapa hari
- Sandera menunjukkan kebaikan kepada sandera atau setidaknya menahan diri untuk tidak menyakiti mereka
Menurut psikolog, stockholm syndrome adalah cara korban mengatasi stres atau trauma berlebihan akibat disandera.
Meski begitu, penelitian menyebutkan bahwa sindrom ini tidak hanya terjadi pada situasi penyanderaan, tetapi juga dapat terjadi pada situasi tertentu, seperti kekerasan terhadap anak, hubungan yang kasar dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Stockholm Syndrome
- Mudah terkejut
- Gelisah
- Mimpi buruk
- Selalu curiga
- Ada perasaan tidak berada dalam kenyataan
- Sulit berkonsentrasi
- Selalu ingat saat trauma (flashback)
- Tidak lagi menikmati pengalaman yang sebelumnya menyenangkan
- Perasaan negatif terhadap keluarga atau teman yang mencoba menyelamatkannya
- Selalu dukung semua yang dilakukan para sandera
Pengobatan Stockholm Syndrome
Tidak ada pengobatan khusus yang dapat dilakukan penderita stockholm syndrome . Namun, psikiater memiliki beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengatasi situasi traumatis, seperti meresepkan obat anti kecemasan untuk mengatasi kecemasan yang dialami korban.
Selain itu, psikoterapi juga dapat dilakukan untuk menangani sindrom stockholm . Dalam psikoterapi, penderita akan diajarkan untuk mengatasi pengalaman traumatisnya.
Tujuan akhirnya adalah untuk membuat penderita menyadari bahwa apa yang mereka rasakan terhadap pelaku hanyalah metode pertahanan diri, bukan apa yang mereka rasakan sebenarnya.

Komentar
Posting Komentar